Senin, 22 Februari 2016

Belajar dari membran plasma

Punya sifat itu kayak karakteristik nya membran sel, yang memiliki sifat semipermeable. Gak sembarangan molekul yg bisa dilewati langsung dari membran itu. Hanya molekul2 yg bermanfaat bagi dialah yg dapat masuk.

Manusia itu peniru yg baik. Maka tirulah membran plasma itu. Seleksilah orang mau masuk ke dirimu. Pastikan dia baik dan bermanfaat, bukan malah menyakitimu. Karna mau tak mau dia akan berkontak Dan berinteraksi langsung denganmu.

Tapi jadi manusia itu tau dirilah. Kalo dia sudah berguna bagimu, jangan pernah kau kecewakan dia. Karna manusia bukan molekul yg ketika sudah tidak berguna untuk sel itu, maka molekul itu rela diperlakukan bagaimanapun oleh sel tsb.

Selasa, 02 Februari 2016

Anak Sulung?


Itu ada ummi dan kedua adikku

Bagiku menjadi anak sulung itu berat! Iya berat! Karna kamulah yg pertama dididik, dibesarkan Dan dilepaskan.

Anak sulung punya banyak tanggung jawab di pundaknya. Aku selalu takut dan gak suka kenapa aku jadi anak sulung. Tapi itu dulu, sebelum aku kenal banyak orang yg menjadi anak sulung.

Sebelumnya, aku selalu berteman dengan anak yg sulung biasa saja. Malah aku lihat dia seperti anak bungsu. Yang manja, dan gak tau apa apa.

Tapi, setelah aku melihat sesosok keluarga yg sangat bahagia. Mulai dari ayah, ibu serta anak2 nya begitu selalu bahagia. Aku tertarik dgn keluarga itu. Aku selalu mencari tahu apa sih yg membuat mereka bahagia? Terutama bagi anak sulung dikeluarga itu.

Anak sulung di keluarga itu benar benar bahagia, merasa tak ada beban baginya menjadi anak sulung. Anak sulung? Why not?

Aku belajar dari beliau. Dia begitu menyayangi adik2 nya. Begitu bahagia, begitu lengkap menjadi seorang anak sulung. Dan dia sangat menikmati ketidakpunyaan abang/kakak di keluarga itu. Karna dia punya adik yg bisa dia jaga dan dia sayangi.

Indahnya bahagia berawal dari rasa syukur. Beliau selalu bersyukur dgn keadaannya menjadi anak sulung. Itu yg kupelajari dari dirinya. Mulai saat itu, aku tdk pernah kesal kenapa aku dilahirkan sbg anak sulung. Karna aku punya adik2 yg harus ku jaga Dan ku sayangi.

Selain itu, aku juga punya banyak kakak Dan abang yg bisa ku jadikan tempat curhat Dan memberi nasihat kepadaku. Aku mencintai mereka semua, kakak kakak ku🙆🙌🙌

Aku dan adik kecilku

Ini adik-adikku, Dwi dan Raihan
DON'T COPY!! silakan jika ingin di Copy tapi beri nama pengarangnya.
Diplagiat itu nyesek loh! kalo gak mau ngerasain diplagiat, jangan memplagiat punya orang!

Siapa yang peduli?

Kita tidak benar-benar tau, siapa yang selalu mengikuti kita, yg memperhatikan kita, dan yang memperdulikan kita. kita hanya tau dari segi morfologinya, kita tak tau seperti apakah amatominya kalo kita tidak benar-benar detail melihat ke dalam dirinya.

Oleh karena itu, perlu ada ta'aruf yaitu perkenalan lebih dahulu. Perkenalan dari segi morfologinya lalu setelah itu masuk ke tahap tafahum yaitu saling memahami. setelah melihat dan mempelajari morfologinya barulah kita tau apasih anatominya. Ketika kita tau ada anatomi yang berbeda, kita bisa saling menghargai dan memahaminya.

Dalam diam kita, kita saling memperhatikan. Aku mempelajari itu di hari ini. Kesal sih karna tulisanku telah diplagiat tapi bukankah kita bisa ambil sisi positifnya agar tak menjadi kesal lagi? Aku jadi tau ternyata kita saling memperhatikan. Entah itu karna peduli atau cuma mau tau kabar saja. Tapi yang jelas kita saling memperhatikan. Dan aku sadar, kita sudah sampai ke tahap tafahum.

Tak bisakah kita berteman? 
Tak bisakah kau buang gengsimu?
Atau aku yang terlalu bodoh dan tak mengerti.

Tulisan di atas ada pakai bahasa biologi, maklum deh. saya sangat sangat sangat sangat suka biologi dan senang belajar segala hal.

Kamis, 10 Desember 2015

Cerita dibalik asyiknya "RIPI in action, Go to Belawan" Part 1

sudah lama tidak mengisi blog ini yaa.. Rasanya rindu juga sih. Ada rasa gatal ditangan untuk mengisi dan terus menulis di blog. Entah kenapa bisa sejarang ini mengisi blog ku sendiri hehehe.. Maklumlah semester 3 Biologi yang lagi sibuk - sibuk nya dengan laporan dan praktikum yang buuaaannyyaaakk banget. Ditambah lagi sebuah amanah dari organisasi.

oke baiklah.. Saat ini aku mau berbagi pengalaman ku mengenai kunjungan aku dan organisasiku (LP2IM) ke bina desaan kami. Sebelumnya LP2IM itu adalah Lembaga Penalaran dan Penelitian Ilmiah Mahasiswa Unimed. Nah, LP2IM ini berkonsentrasi membangun iklim kepenulisan di kampus Unimed, bukan hanya itu LP2IM juga mempunyai jargon khusus yaitu "Insan Cendikia Berdedikasi untuk Negeri". Itu sebabnya semua hal yang ada di LP2IM itu harus berguna dan ada nilai kontribusinya untuk Negeri kita, Indonesia. Salah satu bentuk kontribusi kami untuk Negeri ini adalah membangun sebuah Desa Binaan. Alhamdulillah, LP2IM sudah mempunyai desa binaan yaitu di Desa Bagan Deli Lingkungan III, Belawan. 

Pada tanggal 6 Desember 2015, kami mengadakan kunjungan ke desa tersebut. itu pertama kalinya aku datang kesana. Melihat dan menyelami kehidupan warga disana. Tujuan utama kami datang kesana adalah membangkitkan motivasi belajar kepada anak-anak desa pesisir tersebut. Karna menurut survey dan wawancara teman-teman Departemen RIPI yang lalu, tingkat motivasi belajar dari anak-anak disana sangat kurang sehingga banyak anak yang putus sekolah. Oleh karena itu, target utama kami pada hari itu adalah memberikan motivasi belajar kepada anak-anak disana.

ada sekitar 60-70 anak yang hadir diacara tersebut. Mereka sangat antusia menyambut kedatangan kami. "kakak nya cantik-cantik yaaa" Seorang anak yang tiba-tiba berceloteh didekatku. Mereka sangat aktif sampai sang pembawa acara kewalahan mengelola mereka. Dari kegiatan yang dilakukan hari itu, aku banyak sekali belajar dari mereka. Mungkin karna aku termasuk orang yang suka belajar dari pengalaman dan pengamatan langsung kali yaa, jadi nya ada aja yang membuat aku senang dihari itu, walau cuaca yang sangat panas dan besok itu ada banyak tugas kuliah. Nanti akan kuceritakan diakhir tulisan ini mengenai hikmah hari itu.

Mereka benar-benar polos banget. Terbukti ketika sang pembawa acara, teman kami, Arifin membawakan dan membuka acaranya. Dengan PD nya dia mengatakan kalo dia cakep dan anak-anak itu menyorakinnya. Ada sebagian yang bilang memang ganteng atau cakep tapi ada yang bilang jelek. dan mereka menunjuk salah seorang teman laki-laki kami kalau dialah yang paling jelek. (Yang sabar ya bang wkwkwkw) 

Mereka yang hadir kebanyakan dari kelas 5 SD namun ada juga yang masih kelas 2, 3, dan 4 SD. Namun, sangat disayangkan ketika mereka disuruh untuk bernyanyi tapi yang mereka ingin nyanyikan itu lagu orang dewasa semua alias dangdut. Suatu lagu yang sebenarnya tidak pantas untuk mereka dengar dan nyanyikan. Bahkan ada seorang anak yang bilang "lagu balonku itu lagu anak-anak lama kak, sekarang lagunya ..*tit (lagu dangdut)". Benar-benar, anak Indonesia sekarang itu sudah sangat krisis akan segala aspek. Mereka sudah terkena degradasi. 

Acara terus berlanjut dan sampai ke acara materi yaitu penyampaian motivasi belajar untuk mereka. Yang ku perhatikan sih mereka sepertinya antusias banget ketika ditampilkan video-video dari layar proyektor tersebut. Sepertinya sih mereka sangat menikmati itu. Setelah penyampaian materi, dilanjutkan dengan membagi kelompok-kelompok kecil dengan mereka. Jadi 1 kakak mendapatkan 2-3 anak -anak untuk dilakukan sharing bersama dan untuk memberikan dorongan motivasi yang lebih kepada mereka.

Para kakak ini sebelumnya telah diberi 1 lembar kertas yang didalamnya terdapat bebrapa pertanyaan. Pertanyaan ini nantinya akan menjadi bahan diskusi kembali untuk pihak departemen RIPI selaku pelaksana utama kegiatan ini. Kebetulan saya mendapatkan 3 adik-adik lucu dan cantik. Mereka semua nya kelas 5 SD yang bersekolah di SD tempat kami mengadakan acaranya. Miris sih ketika aku menanyakan ke mereka tentang perkalian 9, mereka belum tau. Akhirnya aku sedikit memberikan ilmu tentang perkalian 9 menggunakan jari tangan. Dan terbukti setelah beberapa kali dicoba, mereka semua akhirnya bisa melakukan itu. Dan mereka sangat senang ketika ku ajarkan mengenai perkalian 9 itu. Ada satu anak yang bener - bener sangat antusias dan sangat ingin diuji perkalian 9 nya menggunakan jari - jari tangan. Semoga bermanfaat ya perkalian yang telah kakak ajarkan, heehehe..

Selanjutnya, aku bertanya kepada mereka apa cita-cita mereka? Ada yang ingin menjadi guru, dokter dan polwan.. waaahh cita-cita nya sangat tinggi dan mulia, semoga terwujud cita-citanya. Namun, ketika aku bertanya kenapa mereka ingin menjadi apa yg dicita-citakannya, mereka hanya diam, seperti tidak mengerti apa yang mau disampaikan atau apa yang mau diharapkan mereka. Sangat disayangkan memang.



Lanjut untuk mengenai kehidupan mereka. Dan diantara mereka benar-benar bukan orang yang mampu pikirku. Adik pertama (lupa namanya) dia mempunyai ayah seorang nelayan dan ibu yang menjadi pengupas kulit udang lipas. Disini aku baru pertama kali mendengar tentang udang lipas. Itu apa sih? Jadi adik itu menjelaskan kalau udang lipas itu sangat enak katanya, jadi kalau udang itu dipegang maka udang itu akan menggulungkan dirinya seperti lipan begitu. Aku jadi penasaran hahah.. Berhubung karna diriku berada di jurusan biologi dan aku belum pernah mendengar istilah udang tersebut. Kata adik itu juga udangnya manis dan dia sering memakan itu kalau ibu nya pulang kerja dan membawa udang tersebut. Udang itu bisa diolah apa aja katanya. Kan jadi penasaran wkwkwk :v Selain itu, adik ini merupakan anak terakhir dari 6 bersaudara. 2 kakaknya sudah tidak bersekolah lagi atau bisa dibilang sudah tamat SMA dan saat ini sudah bekerja. Lalu, dia juga bercerita kalau rumahnya panjang dan didalamnya berisi 8 orang. Suka sih sama adik ini, dia senang bercerita dan insyaallah akan menjadi seorang guru.

Dia juga bercerita kalau kata ibunya nanti kalo gak ada biaya jadi sekolahnya sampai SMA aja. Karna kata ibunya biaya kuliah sangat mahal. Lantas disini aku sedikit memberikan motivasi kepada dia kalau pemerintah punya dana untuk kalian yang mau bersekolah tinggi alias kuliah, jangan takut yang penting semangat belajar. Padahal saat ini, sudah ada beasiswa bidikmisi yang membantu rakyat Indonesia untuk tetap lanjut belajar sampai ke perguruan tinggi. Namun, kenapa rakyat kita masih takut untuk bersekolah tinggi? Itu yang menjadi pertanyaan. Malah yang kutemui, ada beberapa yang sebenarnya masih layak biaya beasiswa bidikmisi itu tak diterimanya. Karna yang aku jumpai ada seorang teman yang anak tunggal, dan memiliki rumah, bahkan punya mobil mewah yang mendapatkan beasiswa itu. 

Masih ada 2 adik lagi yang belum kuceritakan disini. Namun, mata ku sangat sudah tidak mengizinkan ku untuk menulis. Mungkin besok akan kusambung cerita ini.

Menulis itu suatu rasa hatiku. ketika sudah menulis rasanya hatiku senang sekali dan aku bisa tidur nyenyak dengan senyuman .